Senin, 28 Juli 2025

PENGANTAR



Kelurahan Pattapang merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dikenal dengan suasana sejuk pegunungan, kekayaan alam, serta budaya gotong royong yang masih kuat, Kelurahan Pattapang memiliki berbagai potensi lokal yang layak untuk diperkenalkan secara lebih luas kepada masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya mendukung keterbukaan informasi publik dan digitalisasi kelurahan, web blog ini disusun oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Program ini bertujuan untuk menghadirkan media informasi yang tidak hanya menampilkan profil umum kelurahan, namun juga mendokumentasikan potensi wilayah, kegiatan masyarakat, produk unggulan lokal, serta berbagai aktivitas pembangunan dan pemberdayaan yang berlangsung di tengah masyarakat Pattapang.

Web blog ini diharapkan menjadi sarana komunikasi yang terbuka antara pemerintah kelurahan, masyarakat, dan pihak luar yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Kelurahan Pattapang. Lebih dari itu, media ini menjadi langkah awal dalam mendorong transformasi digital desa yang berkelanjutan dan partisipatif.






 



SEJARAH KELURAHAN PATTAPANG

Kelurahan Pattapang adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Terletak di dataran tinggi dengan udara sejuk, wilayah ini dikenal sebagai sentra pertanian hortikultura dan memiliki potensi agrowisata yang berkembang.


Asal Usul Nama "Pattapang"?

Nama Pattapang berasal dari istilah lokal yang merujuk pada sebuah tungku penghangat sederhana yang oleh masyarakat setempat disebut pattapang atau tappaang. Berdasarkan cerita Tokoh Masyarakat di daerah tersebut, nama ini muncul dari sebuah kisah nyata yang telah diwariskan secara turun - temurun.

Diceritakan bahwa pada masa dahulu, wilayah Pattapang dikenal dengan cuacanya yang dingin dan minimnya ketersediaan kain atau selimut untuk menghangatkan diri. Suatu ketika, ada seseorang yang mengalami hipotermia akibat cuaca ekstrem. Untuk menyelamatkan nyawanya, warga menempatkan orang tersebut di atas kayu yang telah diberi alas, lalu dihangatkan di atas tungku panas tanpa asap sehingga tidak menimbulkan asap yang dapat mengiritasi mata. Metode ini menyerupai fungsi tungku penghangat badan, yang dalam bahasa lokal disebut tappaang.

Sejak saat itu, Kelurahan ini dikenal dengan nama Pattapang, sebagai bentuk penghormatan terhadap kejadian tersebut serta nilai kearifan lokal yang menyertainya.


Awal Mula Terbentuknya Kelurahan

Kelurahan Pattapang, adalah bagian dari Kelurahan Buluttana, tetapi karna perkembangan dan jumlah penduduk yang semakin pesat, sehingga Kelurahan Buluttana di mekarkan, salah satu pemekaran dari Kelurahan Buluttana adalah Kelurahan Pattapang, yang di mekarkan pada tahun 2006

Dulunya, wilayah ini masih berupa kampung atau dusun kecil yang masuk dalam sistem pemerintahan adat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kebijakan pemerintah, wilayah ini mulai berubah status menjadi bagian dari pemerintahan desa, dan akhirnya menjadi kelurahan di bawah Kecamatan Tinggimoncong.

Perubahan ini tidak hanya mengubah sistem administratif, tetapi juga membuka peluang pembangunan yang lebih luas, termasuk dalam bidang pendidikan, infrastruktur, dan pelayanan masyarakat.


Orang-Orang yang Berperan Penting

Dalam proses pembentukan kelurahan ini, tentu ada banyak tokoh masyarakat yang berjasa. Salah satu tokoh masyarakat yang dikenal berjasa dalam sejarah perkembangan Kelurahan Pattapang pada masa lalu adalah "Daeng Bangow", yang juga dikenal dengan sebutan Rukun Kampung. Beliau merupakan sosok pemersatu yang berperan penting dalam menjaga ketertiban, mempererat solidaritas warga, serta menjadi penghubung antara masyarakat dan pemimpin adat atau pemerintah pada masanya.


Perubahan Status Administratif Kelurahan Pattapang

Kelurahan Pattapang awalnya merupakan bagian dari wilayah Desa Buluttana di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan wilayah, serta kebutuhan akan peningkatan pelayanan publik, wilayah ini mengalami pemekaran administratif.

Melalui proses resmi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa, pada tahun 2006 wilayah tersebut ditingkatkan statusnya dari desa menjadi kelurahan dan secara resmi berdiri sebagai Kelurahan Pattapang. Pemekaran ini bertujuan untuk mempercepat pemerataan pembangunan, memperkuat struktur pemerintahan lokal, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan administrasi yang lebih efektif dan efisien.

LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH

  1.  BATAS WILAYAH

  • Sebelah Timur     : Desa Kanreapia
  • Sebelah Utara      : Desa Erelembang
  • Sebelah Selatan   : Kelurahan Buluttana
  • Sebelah Barat      : Kelurahan Malino 


2. WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAH

Kelurahan Pattapang Terdiri dari Empat (4) Lingkungan,yaitu : 

  • Pattapang
  • Kampung Beru
  • Lembanna
  • Buluballea


3. LUAS WILAYAH

Luas Wilayah Kelurahan Pattapang dalam tata guna lahan

Luas wilayah Kelurahan Pattapang, 142,87Km Bujur Sangkar, yang terdiri dari :

  • Hutan Lindung 
  • Hutan Adat 
  • Sawah 
  • Ladang 
  • Pemukiman 


4. JARAK WILAYAH DARI PUSAT PEMERINTAHAN

Jarak Dari ibu Kota Kecamatan adalah    : 8 Km 

Jarak Dari ibu Kota Kabupaten adalah     : 75 Km 

Jarak Dari ibu Kota Provinsi adalah         : 87 Km


5. IKLIM

Iklim di Kelurahan Pattapang, sebagaimana wilayah lain di Kabupaten Gowa, beriklim tropis dengan dua musim utama, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Suhu udara rata-rata berkisar antara 15 hingga 32 derajat Celsius sepanjang tahun.


6. KOORDINAT GEOGRAFIS

  • Lintang                             : 5°15′11.34″ Lintang Selatan (LS)
  • Bujur                                : 119°54′5.11″ Bujur Timur (BT)
  • Dalam format desimal      − 5.25315, 119.90142


7. TOPOGRAFI KELURAHAN PATTAPANG

Kelurahan Pattapang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Wilayah ini memiliki kondisi topografi yang beragam dan khas pegunungan, karena berada di dataran tinggi Malino.

1. Bentuk Permukaan Wilayah
  • Didominasi oleh perbukitan dan pegunungan dengan kemiringan lahan dari landai hingga curam.
  • Terdapat lembah dan punggungan bukit, serta aliran sungai kecil yang mengikuti kontur lereng.

2. Ketinggian
  • Ketinggian wilayah berada antara ±1.300 hingga 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
  • Titik tertinggi berada di bagian timur dan tenggara wilayah, mendekati kawasan Gunung Bawakaraeng.

3. Jenis Penggunaan Lahan
  • Hutan dan konservasi : Hutan Pinus Lembanna.
  • Pertanian                     : tanaman hortikultura seperti stroberi, kentang, kol, dan wortel
  • Permukiman                : tersebar di lereng atau lembah-lembah.

4. Karakter Topografi
  • Jenis Topografi           : Perbukitan dan pegunungan.
  • Kemiringan Lahan      : 15% – >40%.
  • Jenis Tanah                 : Latosol dan Andosol.
  • Hidrologi                     : Terdapat mata air dan sungai kecil.

5. Implikasi Topografi
  • Kelebihan                        : Cocok untuk wisata alam, hortikultura, dan konservasi.
  • Tantangan                        : Rentan longsor di musim hujan jika pengelolaan lahan buruk.

8. JENIS TANAH DAN VEGETASI DOMINAN KELURAHAN PATTAPANG

Kelurahan Pattapang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Wilayah ini memiliki jenis tanah dan vegetasi yang khas daerah pegunungan tropis basah.

1. Jenis Tanah

a. Tanah Latosol (Inceptisol)

  • Warna     : Cokelat kemerahan hingga merah tua
  • Tekstur   : Lempung berpasir hingga lempung halus
  • Sifat        : Subur, kaya bahan organik, cocok untuk hortikultura
  • Lokasi     : Umumnya di lereng dan perbukitan

b. Tanah Andosol (tanah vulkanik muda)
  • Asal         : Hasil pelapukan abu vulkanik dari Gunung Bawakaraeng
  • Sifat         : Gembur, kaya mineral, daya serap air tinggi
  • Lokasi      : Wilayah elevasi tinggi ±1.500 mdpl

2. Vegetasi Dominan

a. Hutan Pinus
  • Jenis        : Pinus merkusi
  • Fungsi     : Konservasi, peneduh, wisata alam, dan penghasil getah

b. Tanaman Hortikultura
  • Jenis        : Stroberi, kol, wortel, kentang, daun bawang, sawi
  • Teknik     : Terasering di lahan miring

c. Rumput dan Semak Belukar
  • Fungsi    : Penutup lahan terbuka, penahan erosi

d. Vegetasi Dataran Tinggi Alami
  • Jenis        : Perdu, anggrek hutan, pakis besar
  • Lokasi     : Di sekitar aliran air dan kawasan hutan



PEMERINTAHAN DAN STRUKTUR KELURAHAN

 STRUKTUR KELURAHAN PATTAPANG

 Lurah     :  Alimin Dg Palewang


STRUKTUR PKK KELURAHAN PATTAPANG

Ketua                : Fitriyanti Alimin

Wakil Ketua      : Hasni Sabang

Sekretaris         : Djunaeda

Bendahara        : Nuraeni Ibrahim


PENGELOLA POSYANDU KELURAHAN PATTAPANG

Posyandu Buluballea           : Samsia

Posyandu Lembanna            : Rukiah

Posyandu Pattapang             : Nismawati

Posyandu Kampung Baru    : Rahmania


 TUTOR DAN PENGELOLA SPAS KELURAHAN PATTAPANG

Tutor                   : Suryani

Tutor                   : Amriani, S.Pdi

Tutor                   : Evi Athira

Pengelola SPAS  : Arsil Hamzah

Pengelola SPAS  : Zainal




IDENTITAS UMUM

 

Nama Kelurahan                                       : Pattapang

Kecamatan                                                : Tinggi Moncong

Kabupaten                                                 : Gowa

Provinsi                                                     : Sulawesi Selatan

Kode Pos                                                   : 92174

Luas Wilayah                                             : 12,727 km²




KONDISI DEMOGRAFI


DATA PEKERJAAN
KELURAHAN PATTAPANG KEC. TINGGIMOCONG
TAHUN 2025







Jumlah Kepala Keluarga Kelurahan Pattapang

  • Pattapang            : L = 290     P = 14
  • Kampung Baru   : L = 283     P = 30
  • BuluBallea          : L = 381     P = 24
  • Lembanna           : L = 139     P = 17





DATA KELOMPOK UMUR
KELURAHAN PATTAPANG KEC. TINGGIMOCONG
TAHUN 2024






DATA PENDIDIKAN
KELURAHAN PATTAPANG KEC. TINGGIMOCONG
2024








POTENSI EKONOMI

PENGHASILAN UTAMA MASYARAKAT KELURAHAN PATTAPANG

Penghasilan utama masyarakat Kelurahan Pattapang berasal dari sektor pertanian hortikultura, terutama kentang, wortel, dan tomat. Kentang dikenal sebagai komoditas paling menguntungkan, sedangkan wortel memberikan margin usaha yang menarik. Tomat dan stroberi juga memberikan kontribusi ekonomi signifikan, khususnya melalui pengembangan agrowisata.


POTENSI ALAM

1. Air Terjun Lembanna (Kampung Wisata Lembanna)

  • Terletak di Desa Lembanna, Kelurahan Pattapang, kawasan Gunung Malino 

  • Air terjun ini ketinggiannya diperkirakan antara 20–30 meter, mengalir dari tebing berbatu dengan aliran air yang jernih dan tidak terlalu deras, menciptakan suasana alami dan eksotis 

  • Dikelilingi hutan pinus yang rindang dan pemandangan pegunungan, lokasi ini juga populer sebagai titik peristirahatan para pendaki Gunung Bawakaraeng



2.   Hutan Pinus Lembanna
  • Kawasan hutan pinus tinggi dengan suasana tenang, panorama pegunungan dan kebun teh. Cocok untuk trekking ringan atau relaksasi di alam terbuka 

  • Suhu udara bisa mencapai 9 - 10°C sangat nyaman untuk piknik dan foto 


3. Gunung Bawakaraeng
  • Gunung Bawakaraeng berada di perbatasan wilayah Pattapang.

  • Menjadi sumber ekowisata dan spiritual serta penyangga ekologis bagi DAS Jeneberang.

  • Tarif tiket 10.000 perorang



POTENSI WISATA

1. Malino Highlands
  • Wisata buatan/agrowisata 

  • Hamparan kebun teh, Green House bunga, Mini Zoo, vila bertema Jepang, cafĂ© bukit, arena pacuan kuda, memanah, bersepeda, outbound, trampolin, paralayang, observasi bintang, dsb.

  • Tiket: Dewasa Rp 50.000–65.000, anak Rp 25.000–35.000, motor Rp 10.000, mobil Rp 30.000, bus Rp 50.000

  • Jam operasional: 08.00–17.00 (Sen–Jum), hingga 18.00 (Sab–Ming)

  • Lokasi: Jl. Poros Malino KM 80, Kelurahan Pattapang

2. Agrowisata Kebun Stroberi
  • Wisata tani/buatan

  • Memetik dan mencicipi buah stroberi langsung di kebunnya, area foto, edukasi budidaya, rekreasi keluarga.

  • Tiket: Sekitar Rp 10.000/orang.

  • Jam operasional: 08.00–18.00 setiap hari

3. Sierra Sky View
  • Wisata buatan

  • Spot foto bertema dekorasi global seperti Santorini, Venice, Jepang, dan Korea; desain area mirip rooftop panorama.

  • Tiket: Rp 25.000/orang (weekdays & weekend); parkir motor/mobil/bus tersedia.

  • Jam operasional: 09.00–18.00 Setiap Hari


PRODUK PERTANIAN
  • Buah Strawberry & Agrowisata Stroberi Malino — buah stroberi segar yang bisa dipetik langsung oleh pengunjung di Malino, produktif dan populer sebagai buah tangan wisatawan. Terletak di Kelurahan Pattapang,

  • Sayur-sayuran dataran tinggi wortel, kentang, kol, tomat, sawi, dan jagung kuning tumbuh subur di wilayah Lembanna & Malino. Tomat bahkan sempat mencetak harga panen hingga Rp 200.000 per kantong 

  • Benih kentang & krisan diproduksi oleh PB Paguyupan Putra di Lembanna, menyediakan pasokan benih berkualitas untuk kebutuhan pembibitan hortikultura di Sulsel


UMKM KELURAHAN PATTAPANG

UMKM Cahaya Lembanna merupakan satu satunya kelompok usaha mikro berbasis masyarakat yang berlokasi di Kampung Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. UMKM ini terbentuk sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, khususnya ibu-ibu petani dan pelaku tani hortikultura.

Kelompok ini dibina oleh YBM PLN sejak tahun 2023 sebagai respons atas potensi besar hasil pertanian lokal seperti kentang, wortel, tomat, dan kopi dataran tinggi. Dari hasil tersebut, masyarakat mulai mengembangkan berbagai produk olahan, seperti stick kentang dan stick wortel dalam berbagai varian rasa, kopi bubuk kemasan khas Lembanna serta Permen Jelly Tomat.

Dalam perkembangannya, UMKM ini telah mendapat pelatihan digital marketing dan mulai memasarkan produknya melalui platform online seperti Shopee dan TikTok Shop, berkat dukungan dari mahasiswa KKN UNHAS dan pendamping desa.


GALERI FOTO DAN DOKUMENTASI






 

PENGANTAR

Kelurahan Pattapang merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dikenal...